
Sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat perlu dan mutlak memiliki tiga hal, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Demikianlah amanah Trisakti Bung Karno yang nilai-nilainya masih relevan hingga kini.
Konsep Trisakti Bung Karno terbukti membuat Indonesia mendapat apresiasi di kancah international, dengan penuh harga diri, berdiri sejajar dengan kepala tegak dan tetap saling menghormati kedaulatan masing - masing. Dengan demikian, Indonesia dapat merencanakan dan menyusun pola kerjasama ekonomi dengan negara-negara industri besar dengan percaya diri dan saling menguntungkan, demi seluas-luasnya kesejahteraan Bangsa dan Rakyat Indonesia sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam rangka melestarikan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur ajaran Trisakti Bung Karno, Pemerintah Desa Bukit telah menetapkan Bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno setiap tahunnya. Kebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno. Melalui Peraturan Gubernur ini, Bulan Bung Karno menjadi agenda tetap tahunan selama satu bulan penuh pada Bulan Juni di Provinsi Bali dan menjadi satu-satunya di Indonesia. Penetapan ini dimaksudkan pula untuk membangun memori kolektif terhadap pentingnya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta sekaligus membangun seluruh elemen masyarakat untuk menggelorakan kembali semangat dan pemikiran Bung Karno dalam mengabdikan diri pada kepentingan Rakyat, Bangsa dan Negara.
Dalam kegiatan ini Pemdes Bukit mengajak masyarakat setempat untuk melakukan kegiatan gotong -royong membuat pagar bambu di Jembatan sungai yang terletak di Br.Dinas Kebon Bukit, dimana sebelumnya jembatan tersebut rusak akibat hujan deras berturut-turut sehingga air meluap ke jalan raya yang mengakibatkan pagar besi jembatan ambruk/jebol.
Kegiatan tersebut dilakukan selain rasa memiliki juga untuk memperlancar arus lalulintas masyarakat.


